Jumat, 10 April 2009

Sejarah Waduk Darma

Jauh sebelum Waduk Darma di bangun oleh Belanda (Th 1922) Keberadaan Waduk Darma pada masa para wali datang ke Darma. sudah merupakan situ/danau kecil dan sebagian merupakan kawasn pesawahan dan pemukiman penduduk serta merupakn titik temua antara desa Darma, Jagara, sakerta, Paninggaran, Cipasung, Kawah Manuk dan Parumg. Sawah terbentang dengan luasnya aliran sungai Cisanggarung meleok-leok dari selatan ke utara, burung bangau burung kuntul datang berterbangan mencari ikan di petak-petak persawahan dan di rawa-rawa, gemercik suara air dan suara katak bersautan memecah keheningan darah yang indah. Di sebelah timur tampak berdiri megahnya bukit Pabeasan, dan sebelah barat tampak pula bukit Panenjoan yang membatasi kawasan Kabupaten Kuningan dengan Kabupaten Majalengka. Di tengah-tengah Waduk Drama ai meluap dfari mata air Cihanyir, di sebelah utara tampak berdiri sosok keperkasaan gunung Ciremai. Untuk melukisakan keindahaan itu penulis tidak mampu menuangkannya lewat tulisan ini.
Dikala para wali masih hidup Waduk Darma sudah di bikin bendungan atau situ yang cukup besar yang di buat oleh mbah Satori (mbah dalem Cageur). Adapun air yang di pakai untuk mengairinya berasal dari mata air Cihanyir yang berada tepat di tengah Waduk Darma dan dari hulu sungai Cisanggarung.
Tujuan mbah Dalem Cageur (Embah Satori) membuat bendungan/Situ itu, adalah untuk tempat bermain Putranya yaitu Paneran Gencay. Dan selain dari itu mbah Dalem Cageur memiliki hobi memelihara ikan.
Dalam pembuatan bendungan dan Situ tersebut mbah Dalem Cageur tidak sedikit mengerahkan tenaga dari pada kurawanya sehingga memerlukan jamuan atau hidangan yang cukup banyak untuk menjamu para pekerjanya. Konon menurut cerita untuk menenek nasi iotu mbah Dalem Cageur memilih salah satu bukit yanga berada di sebelah desa Darma (Desa Kawah Manuk) sehingga sampai saat ini tempat bekas menanak nasi itu di beri nama " bukit Pangliwetan".
Serta menurut saksi-saksi yang masih hidup tempat-tempat bekas menjamupara pekerja dalm pembuatan Situ, sampai saat ini masih ada peninggalannya berupa onggokan tanah yang berupa congcot (nasi tumpeng) herannya onggokan tanah itu sejak dahulu kala sampai sekarang tidak pernah hilang wzlaupun sudah beberapa kalai di rusak manusia dan di genangi air selam berpuluh-puluh tahun (selalu muncul lagi).
Setelah selesai pembuatan Situ mbah Dalem Cageur lalau beliau membuat sebuah perahu yang terbuat dari papan kayu jati dengan ukuran yang cukup besar, ukurannya menurut penduduk yang pernah melihat atau menginjak pada saat Waduk Darma dibobvolkan pada tahun 1972 memperkirakan apanjangnya 20 x 7 meter. Dimana perahu itu bi buat untuk bermain-main anaknya ( Pangeran Gencay). Saking girangnya Pangeran Gencay tidak siang tidak malam ia bersama rekan-rekannya terus menaiki perahu itu. Sementara para penduduk menyaksikan di sekeliling Situ sambil menabuh berbagai gamelan. Dan konon tempat penduduk memainkan gamelan itu di beri nama "Muncul Goong".
Takdir tak dapat di pungkiri, malang tak dapat di hadang, pada satu malam tepat pada saat Bulan Purnama Pangeran Gencay bersama para pengasuhnya yang lagi bersenang-senang menaiki perahu buatan ayahnya karam/tenggelam di tengah-tengah situ. Jerit tangis dan ratapan tak dapat di tahan, kedukaan mbah Dalem Cageur tak dapat di lukiskan, sehingga saking kecewanya, maka situ itu atas perintah Embah Dalem Cageur harus di bobolkan dan tidak boleh di kelem/diari lagi karena kelak akan membahayakan anak cucu.
Setelah Jenasah Pangeran Gencay di temukan lalu di bawa ke satu tempat nama "Munjul Bangke" (Muncul= tempat yang menonjol. Bangke= Bangkai)
dan jenasahnya dfi kuburkan di desa Jagara. Adapun tempat tenggelamnya Pangeran Gencay oleh penduduk di beri nama "Labuhan Bulan" karena perahunya tenggelam tepat pada saat bulan purnama (Labuhan= kalebuh, kalebuh= tenggelam).
Pada jaman Belanda seluruh tanah yang akan di jadikan Waduk oleh Belanda di beli secara tunai (th 1939) dengan perhitungan. Tanah Rakyat di beli seharga 100%, Tanah Kasikepan (Tanah kekeyaan Desa) 2/3%, Sedangkan Tanah Bengkok Hanya di beli seharaga 1/3% dari harga normal saat itu.

3 komentar:

  1. Alhamdulillah, akhirnya saya dapat menambah referensi tuk mengetahui lebih jauh tentang Darma. Bagi temen2 yang berminat diajak ngobrol tuk mengembangkan daerah bisa menghubungi saya Abu Nadhmee As-Shobary 085216309384/0232 8880056. Saya domisili di Komplek PERISAI (Perguruan Islam Bani Thohiri) Pondok Pesantren At-Thahiriyah Darmaloka Darma Kuningan

    BalasHapus
  2. Insya Allah darma akan aman-aman saja, karna saya berharap semua orang kuningan terutama keluarga saya dan saya sendiri selaku orang darma, tidak terancam bencana jebol'nya waduk darma amien. . .

    BalasHapus
  3. syukur masih ada yang peduli dengan Desa Darma
    jadi menambah riangnya hati

    BalasHapus